Peradangan atau inflamasi adalah respon alami tubuh ketika menghadapi ancaman seperti infeksi, cedera, atau iritasi. Namun, tak semua peradangan itu sama. Dalam dunia medis, peradangan dibedakan menjadi dua jenis utama: peradangan akut dan peradangan kronis. Meski keduanya terlihat mirip, sebenarnya mereka memiliki dampak yang sangat berbeda terhadap kesehatan tubuh.

PAFI KAB. KUTAI BARAT (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk lebih mengenali perbedaan antara keduanya, serta memahami bahayanya jika peradangan tidak ditangani dengan tepat.

Apa Itu Peradangan Akut?

Peradangan akut terjadi secara tiba-tiba dan biasanya bersifat sementara. Ini adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap ancaman yang mendesak, seperti luka atau infeksi bakteri. Tujuannya adalah untuk melindungi dan menyembuhkan jaringan tubuh.

Tanda-tanda peradangan akut antara lain:

  • Kemerahan

  • Pembengkakan

  • Rasa nyeri

  • Panas di area yang meradang

  • Kadang disertai penurunan fungsi

Contoh paling umum dari peradangan akut adalah luka terbuka yang memerah dan bengkak, radang tenggorokan akibat flu, atau keseleo yang menyebabkan bengkak dan nyeri.

PAFI KAB. KUTAI BARAT menjelaskan bahwa peradangan akut sebenarnya adalah hal yang positif karena menandakan tubuh sedang bekerja untuk menyembuhkan diri. Namun, jika peradangannya parah atau tidak segera ditangani, bisa berkembang menjadi infeksi atau masalah yang lebih besar.

Apa Itu Peradangan Kronis?

Berbeda dengan yang akut, peradangan kronis terjadi secara perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu lama—bahkan bisa bertahun-tahun. Sering kali, peradangan kronis terjadi tanpa disadari karena tidak menimbulkan gejala jelas di awal.

Peradangan jenis ini bisa disebabkan oleh:

  • Infeksi yang tidak kunjung sembuh

  • Paparan zat asing seperti asap rokok atau polusi

  • Penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis

  • Gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan tinggi gula dan lemak jenuh

Peradangan kronis bisa merusak jaringan sehat dan memicu berbagai penyakit serius. PAFI KAB. KUTAI BARAT menyebutkan bahwa peradangan kronis terlibat dalam banyak kondisi penyakit modern, seperti:

  • Penyakit jantung

  • Diabetes tipe 2

  • Kanker

  • Alzheimer

  • Obesitas

  • Gangguan usus seperti Crohn’s disease

Bahaya Peradangan yang Diabaikan

Masalah muncul ketika peradangan, terutama yang kronis, dibiarkan begitu saja. Kerusakan jaringan bisa berlangsung tanpa disadari, dan ketika gejala muncul, kondisi tubuh sudah telanjur parah.

PAFI KAB. KUTAI BARAT mengingatkan bahwa mengenali tanda-tanda awal sangat penting. Beberapa gejala peradangan kronis yang umum antara lain:

  • Kelelahan yang tidak kunjung hilang

  • Nyeri otot atau sendi tanpa sebab yang jelas

  • Gangguan pencernaan terus-menerus

  • Masalah kulit seperti eksim atau psoriasis

  • Sering sakit kepala atau migrain

Bila Anda mengalami gejala-gejala ini dalam jangka panjang, sebaiknya segera periksa ke tenaga kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.

Cara Mengelola dan Mencegah Peradangan

Kabar baiknya, banyak hal bisa dilakukan untuk mencegah atau mengelola peradangan, baik yang akut maupun kronis. Berikut beberapa langkah yang disarankan oleh PAFI KAB. KUTAI BARAT:

  1. Pola makan sehat
    Kurangi konsumsi makanan olahan, gorengan, dan tinggi gula. Pilih makanan anti-inflamasi seperti buah, sayuran, ikan berlemak (omega-3), kacang-kacangan, dan rempah seperti kunyit dan jahe.

  2. Rutin berolahraga
    Aktivitas fisik membantu menurunkan kadar peradangan dalam tubuh dan memperbaiki sistem imun.

  3. Cukup tidur dan kelola stres
    Kurang tidur dan stres berkepanjangan dapat memicu atau memperburuk peradangan kronis.

  4. Hindari rokok dan alkohol berlebihan
    Zat-zat ini bisa memicu kerusakan sel dan memperparah kondisi peradangan yang ada.

  5. Konsultasi rutin ke tenaga medis
    Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Jangan abaikan keluhan tubuh yang berlangsung terus-menerus.

Peradangan adalah proses alami tubuh yang memiliki sisi positif, terutama jika bersifat akut. Namun, bila berlangsung kronis, peradangan bisa menjadi musuh dalam diam yang merusak kesehatan dari dalam.

PAFI KAB. KUTAI BARAT mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada tanda-tanda peradangan dalam tubuh dan menerapkan gaya hidup yang mendukung sistem imun yang sehat. Dengan pemahaman yang tepat dan langkah pencegahan yang sederhana, kita bisa hidup lebih sehat dan berkualitas.